Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 10:31:27【Tempat Makan】834 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(8)
Artikel Terkait
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG